Monday, March 11, 2013

Hari ini, 12 Maret 2013 seluruh Warga Bali sedang merayakan hari raya Nyepi. Pada hari ini bagi saya pribadi bukan hanya sekedar tentang hari yang sepi. Tapi Nyepi juga tentang kontribusi warga Bali terhadap alam dan lingkungan.

Sedikit arti dari Hari raya ini nih:

 

Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit.


Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta). Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.

Fakta tentang Nyepi:

 

-- Hari Nyepi Kita mereduksi emisi dari Gas Karbon Dioksida sebanyak 20.000 ton dalam sehari.

-- "World Silent Day" yang di rayakan setiap tgl 21 maret itu di inspirasi oleh Hari Raya Nyepi, dan di-acc oleh PBB.

-- Dalam sehari Nyepi di Bali menghemat Listrik sebanyak 60%, jika dirupiahkan sekitar Rp. 4 miliar, atau sekitar 290 megawatt.

-- Menghemat bahan bakar solar sebanyak 500.000 liter atau sebesar Rp. 3 miliar. Ini akibat pengistirahatan 2 Pembangkit listrik di Bali. Kedua pembangkit yang distop operasinya tersebut yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Pemaron yang biasa menghasilkan listrik sebesar 80 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gilimanuk, yang biasa menghasilkan listrik sebesar 130 MW.

-- Pada saat Nyepi juga memberikan ketenangan yang luar biasa. Terutama bagi mereka yang penat dalam bekerja, dan mereka yang jarang bisa berkumpul dengan keluarga karena urusan kerja

 

Categories:

0 comments:

Post a Comment